TERIMA KASIH KUNJUNGAN ANDA DI WEBSITE PONDOK PESANTREN MODERN DARUL FALAH ENREKANG >>>> THANKS FOR YOUR VISITING ON DARUL FALAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL WEBSITE

Senin, 11 April 2016

Penerimaan Santri Baru TP. 2016/2017

Pesantren Modern Darul Falah Enrekang pada Tahun Pelajaran 2016/2017 membuka pendaftaran bagi calon santri baru pada tingkat TK, SMP, MTs dan SMA. 
Bagi pendaftar calon santri SMP, MTs dan SMA terkait dengan pendaftaran kami sampaikan waktu pendaftaran,  Persyaratan, Materi Tes Seleksi dan Tempat Pendaftaran sebagai berikut :

Brosur Penerimaan Santri Baru



A.      Waktu Pendaftaran
        Pendaftaran dibuka pada tanggal 25 April 2016 sampai 25 Mei 2016
                                                                  
B.      Persyaratan
1                    Tingkat SMP/MTs Berijazah SD/MI atau Sederajat
              Tingkat SMA Berijazah SMP/MTs atau Sederajat
               Menyertakan :
a.       Photo Copy Kartu Keluarga              (5 lembar)
b.      Photo Copy Akte Kelahiran               (5 lembar)
c.       Photo Copy KTP Orang Tua/Wali   (2 lembar)
d.      Pasphoto ukuran 3x4                         (3 lembar)
Pasphoto ukuran 2x3                         (2 lembar)
e.       Surat Keterangan Lulus                     (2 lembar dan dapat menyusul)
f.        Photo Copy Ijazah dilegalisir           (5 lembar dan apat menyusul)

C.       Materi Dan Pelaksanaan Tes
Materi Ujian Seleksi
1           1. Bacaan Al Qur’an
              2. Pengetahuan Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum (Tes Tertulis)

Pelaksanaan Tes
Hari /Tanggal    :  Kamis/26 Mei 2016

D.      Tempat Pendaftaran
       Sekertariat Panitia Penerimaan Santri Baru
Kampus Pesantren Modern Darul Falah Enrekang:
Jalan Jenderal Sudirman No.2 Kel. Galonta, Kec Enrekang, Kab. kang
Kode POS 91712, Telpon (0420) 21282

Dapatkan Informasi melalui Panggilan/SMS
081355427941   Ust. Drs. Iskandar Lamahu
085242339786   Ust. Hayatuddin, S.Pd.I
081350619617   Ust. Drs. Ambo Masa
081343688087   Ust. Bahrum Sindang M.Ag.
085217427784   Ust. Sumardin, S.Pd
085299140476   Risma S.Pd.,
081241554026   Andi Hamsina, S.Pd.I

Bagi calon santri yang dinyatakan lulus seleksi, sebagai informasi
1. Uang Pangkal   Rp. 1.500.000,- (sekali selama belajar di Pesantren)
2. Uang Pondokan Rp. 450.000,- / bulan

Selasa, 15 Maret 2016

Pembangunan Dapur Dan Ruang Makan

Pesantren Modern Darul Falah sejak awal berdirinya senantiasa diperjuangkan untuk terus tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat mengingat posisinya yang strategis dalam upaya memajukan ummat dan mempersiapkan sumber daya manusia sebagaimana Visi Pesantren " terwujudnya Generasi Islami yang bernuansa Tiga Dimensi; IMAN, ILMU dan AMAL Dengan IMTAQ dan IPTEKS yang seimbang"

Penggalian Pondasi Bangunan
Banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan dari sebuah proses pendidikan/pembinaan di Pondok Pesantren, Semua aspek yang mempengaruhi dalam pembentukan karakter harus menjadi perhatian, baik berupa perangkat lunak (shoftware), perangkat kerasnya (hardware) atau sarana prasarananya serta dari aspek pengelola, pengurus, pembina, stake holder, orangtua wali, dan lain sebagainya. Memutuskan dengan pertimbangan skala prioritas menyesuaikan dengan kekuatan adalah hal yang penting.

Pada TP. 2006/2007 jumlah santri 192 santri terdiri atas santri SMP 72 orang, MTs 81 orang, SMA 24 orang, dan MA 15 orang maka pada TP. 2015/2016 saat ini jumlah santri total yang mukim berjumlah 441 orang santri terdiri atas SMP 165 orang, MTs 203 orang, SMA 73 orang.

Pada tahun pembelajaran 2015/2016 ini, sasaran pembenahan salah satunya adalah dapur dan ruang makan santri. Data perkembangan peminat santri sepuluh tahun terakhir dapat dilihat dari grafik disamping.Dapur dan ruang makan santri saat ini dalam proses pembangunan kembali mengingat luasan bangunan lama tidak mampu lagi menampung santri pada saat waktu makan.
Pembangunan ditargetkan selesai tepat saat santri baru TP. 2016/2017 memasuki pondok sekitar bulan juli 2016 sehabis lebaran idul fitri 1437 H.
Pengecoran Lantai 1 
Struktur bangunannya sendiri dirancang sampai tiga tingkat dan terbagi atas ruang memasak dengan dapur kering basahnya, ruang tidur pengelola dapur, ruang makan santri putra dan putri serta kantin.

Pada awal April 2016, tahapan sudah sampaipada pengecoran lantai dua, sementara tukang lainnya memasang batu merah di lantai dasarnya.



Kamis, 25 Februari 2016

Strategi Pelatihan Q-Trend And D'Falah 2016

Pelatihan Q-Trend ini dirancang untuk dapat memancing pikiran dan emosi peserta didik guna mengaktifkan potensi – potensi terbesar yang dimiliki. Suasana keriangan menjadi fokus utama, karena sel-sel dalam tubuh akan semakin dinamis dalam bergerak, juga pada saat yang sama informasi positif akan direkam oleh otak untuk menjadi DATA PRILAKU DALAM  JIWA .
Sikap Aktif, Dinamis, dan Positif setiap peserta dalam menggali potensi diri diwujudkan dalam berbagai games, role play dan musik bernuansa islami yang dapat mencerdaskan sehingga senang mengiringi kegiatan Q-Trend ini.     
               
Dalam rangka efektifitas kegiatan pelatihan Q-Trend beberapa strategi yang  diterapkan adalah :

  • Sesi Dalam Ruang ( Indoor Session ) : Simulasi materi yang lebih interaktif dan melibatkan kemampuan psikis dan fisik
  • Diskusi Kelompok : berbagi pengalaman dan pembelajaran tentang satu topik permasalahan. Meningkatkan komitmen bersama untuk berbuat lebih baik.
  • Simulasi : Cara belajar yang menyenangkan melalui game – game yang berkaitan erat dengan materi tersebut. Musik : Sepanjang kegiatan & pelatihan ini musik menjadi kekuatan untuk masuknya meteri pelatihan melalui lagu–lagu yang memotivasi 


Sabtu, 06 Februari 2016

Q-Trend And D'Falah 2016

Pesantren Modern Darul Falah Enrekang mulai tanggal 4 s.d 6 Februari 2016 melaksanakan Pelatihan Q-Trend dan D’Falah 2016. Kegiatan pelatihan dengan sasaran peserta santriwan dan santriwati dilatarbelakangi perkembangan dunia saat ini yang begitu pesat terutama dalam perkembangan sains dan teknologi yang menghantarkan manusia pada kecenderungan transformasi informasi yang cepat sehingga memotivasi manusia untuk lebih dekat dengan produk tekhnologi.
QTren 1
Peserta Santri Putri
Qtren2
Peserta antri registrasi
Dampak dari perkembangan ini banyak manusia yang lebih mementingkan produk tekhnologi dari pada mementingkan keadaan jiwanya. Dahulu setiap waktu maghrib menuju Isya berkumandang disetiap masjid, musholla dan rumah-rumah lantunan ayat-ayat al-quran terdengar, namun saat ini lebih banyak acara media tekhnologi yang terdengar hampir disetiap rumah, suara anak-anak yang dahulu gemuruh dengan pelajaran membaca al-quran tergantikan dengan game-game lewat warnet i-pad dan telepon genggamnya. Media tekhnologi lebih banyak telah menjauhkan manusia pada dirinya dan kecintaannya kepada Allah SWT.
qtrend2
Pengurus dan Pembina ikut meramaikan Pelatihan Q-Trend D’Falah 2016
Walaupun santriwan dan santriwati Pesantren Modern Darul Falah Enrekang tinggal di dalam kampus/pondok, namun pengaruh lingkungan luar yang begitu masif maka pelatihan pelatihan seperti ini sangat diperlukan.
Q-Trend dan D’Falah (Qur’an Trendy – Dynamic Faith Al-quran and Honourable) yaitu sebuah program yang insya Allah memberikan wawasan tentang pemahaman Al Qur’an dengan beberapa metode yang akan di ajarkan sehingga membuat para peserta lebih dekat dan cinta terhadap Allah dan Rasulnya.
IMG_8218
Pemateri Ustadz Bete dari Jakarta
Materi-materi yang diberikan dalam pelatihan Q-Trend dan D’Falah antara lain :
  1. Tahsin dan Khitmul Quran
  2. D’ FALAH
  3. Successful Learning
  4. TOS (Triangle Of Succes)
  5. Dimensi Remaja
  6. Games / Simulasi
  7. Outbound
Dengan harapan kegiatan ini menjadi media bagi para peserta didik dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dengan mencintai serta gemar membaca dan memahami Al-Qur’an dalam hidup sehari-hari.
Qtrend3
Dari kanan ke kiri : Ust. Darwin, S.Ud, Ust. Misran, S.Pd.I, Ust. Nasan, S.Pd.I, Ust. Bahrum Sindang, M.Ag, Bapak Husein dan Abah
IMG_8143
Dari kiri ke kanan : Ust. Syukur, S.Pd.I, Bapak Drs. H. Husein Zakaria (Pengurus YPIE Pusat Jakarta), Adi Warsito, S,Si (Direktur) dan Hayatuddin, S.Pd.I (Ketua PH YPI Enrekang)
IMG_8104
Seksi Konsumsi dari kiri ke kanan : Nur Aisyah, S.Ud, Nur Al Waqia, S.Pd.I, Jumriati, S.Pd, Jusriani, S.Pd, Andi Hamsina, S.Pd.I dan Sumardin, S.Pd (membelakang)
IMG_8220
Ustadz Bete memaparkan filosofi D’Falah

Sabtu, 22 Juni 2013

Catatan Perjalanan 05 " Belajar Bahasa Arab Di Kampung Inggris 2013"

Kurniawan Jumadi (Peserta Kursus Bahasa Arab Di Pare Kediri)

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
pada pukul  01:00 kami sampai di pelabuhaan tanjung perak yang terdapat di kota surabaya. Setelah itu kami langsung ke tempat bus sedang kan bus tersebut udah jam 22:00 udah ad di pelabuhaan tersebut di karnekan sebelum kami sampai di pelabuhan.bus tersebut di beritahukan bahwah kami akan segera sampai di pelabuhan tersebut.
sesampainya di pelabuhaan kami langsung menuju ke tempat bus tersebut tapi saat kami mau sampai di bis tersebut aku kaget di karenakan ada seorang tua yang minta tolang kepada ku. " mas anak ku belom makan" kata orang tua tersebut
sedangkan saya sementara mencari uang di dalam tas ku tapi apalah daya uang ku beradah di dalam tas yang paling dalam dan ini juga bus agak terburu-buru dan sesampainya kami di bus kamipun langsung pergi dan akupun meyesal di karnakan aku ndak bisa menbantu orang tersebut sedangkan aku tahu bahwa kita seorang muslim harus menbantu orang yang minta bantuan kepada kita. Di atas bus aku duduk di samping Muhammad Arifin dan beberapa saat kemudian kamipun tertidur. Dan tiba waktu yang kami tunggu yaitu sampai di kampung inggris sekitar 05:30 ustas misran ,ustas adi warsito dan ibu andi langsunglah mereka ke tempat pemdaftaran yang di sebut office setelah itu aku pun terdiam sejenap tuk melihat teman-temanku yang udah di daftar di tempat tersebut akupun di tanya marwan bagaimana kalau di bahasa ingris saja akupun menjawab aku ndak mau ustas.


sekitar jam 06:00 akupun dan ustas misran mencari tempat kursusan bahasa arab tak lama kemudian kamipun mendapat tempat tersebut. Langsunglah ustas misran mendaftarkan aku ke tempat tersebut dan akupun di terima sebagai santrinya dan akupun langsung di perlihatkan tempat asramaku. Sampainya saya  di asrama akupun langsung menganti baju tuk persiapkan diri di karnakan kami akan masuk pada jam 08:00 dan ini yang pertama kalinya aku masuk di kursusan tersebut setelah itu kami di suruh satu per satu tuk perkenalkan diri dengan catatan harus mengunakan bahasa arab'
setelah itu kami langsung masuk kemateri  lama kemudian kamipun di ajak bermain agar materi yang di bahas tersebut cepat masuk atau cepat kami pahami permainan tersebut berupa teka teki tapi terleh dahulu kita harus menghafal mufradat tersebu di karenakan kalau kita ndak tau  atau ndak hafal mufradat kita ndak bisa jawab pertanyaan tersebut
Pas jam 09:30 kamipun di persilakan tuk pulang akupun meyusun buku ku ke dalam tasku. beberapa saat kemudian azanpun di kumandangkan oleh muazzin akupun begegas tuk memenuhi panggilan tersebut tapi herannya di antara azan dan iqma ada semacam nyanyian aku pun bingung di karenakan di pesantren ku yang aku cintai aku kami ndak pernah melaksanakan semacam tersebut akupun berpikir bahwah aku harus lebih banyak tau tentang masalah agama di karenakan agar aku ndak pusing tuk masalah tersebut pada bada isya aku menceritakan kepada ustas.
2 minggu kemudian pas kami akan berpisah kamipun foto bareng sebagai kenangan yang tak pasti kapan kita bisa foto lagi sedangkan kami lain-lain pulau ada yang dari papua ,sumatra.  kalimantaan. setelah itu kamipun berdoa bersama agar apa yang kami dapat kan di ocen ini agar bemanfaat baik tuk diri sendiri maupun tuk orang lain ' maaf aku baru ingat perkataan guru ku yaitu "bahasa arab itu tidak memerlukan kepintaraan tapi perlu 4 hal menurut imam al-gasali di antaranya yang pertama pendengaran mengapa di katakan pendegaran karena hal yang panling pertama adalah bagaimana cara kita agar bisa mengusai semua apa yang melalui pendegaran misalya kita selalu mendegar namun saya yakin apabila kalian selalu mendengar kalimat tersebut antum ndak bisa hilang dari ingatan kalian insya allah tu yang melalui pendegaraan yang kedua penglihatan di samping pendegaran ada juga penglihatan.
ingat bahwah cara belajar kita berbeda -beda ada yang melalui pendegaran adapun yang melalui penglihatan maka oleh sebab itu pergunakanla nikmat tersebut megapa saya mengatakan penglihatan karena kalau cuma pendegaran insya alloh cepat jhe di lupa.
  

Catatan Perjalanan 05" Belajar Speaking Di Kampung Inggris 2013"

Confident Is More Important Than Knowledge"

Tanggal 10 Juni 2013 jam 05.00 Wita kami samua sampai di Asrama/Camp. Badan masih limbung setelah perjalanan semalaman yang melelahkan. Pagi itu juga kami harus belajar pada jam 07.00 Wita. setelah mengatur tempat tinggal ternyata kami secepatnya harus masuk ke kelas sebab kelas akan segera di mulai.
Di kelas kami mendapat sambutan yang khas dari Mr Kent yang langsung memberikan pengarahaan seputar mekanisme Mr. BOB English Club setelah mendapat pengarahan kami memasuki kelas sesuai jadwal untuk setiap kelas terbagi 3 yaitu pertama kelas pronoun, kedua kelas tick talk dan ktiga adalah kelas speak up 1.
Dan kami pun segera memasuki kelas masing masing sesuai jadwal kelas di kelas pronoun di sana kami di bimbing oleh Mr Paijo asal Malang sementara di kelas pronoun yang lain teman kami diajar oleh Miss Raya. Mr. Paijo, tutor saya orangya kelihatan sangar sebab rambunya seperti brekele, tapi sebenarnya dia orang yang sangat cerdas dalam men'spell' kata dan memberikan pemahaman seputar bahasa Inggris.

Di kelas pronoun di pelajari tentang tata cara penggunaan bahasa Inggris sesuai grammar, dan pengucapanya sesuai dengan orang aslinya. Saya sebagai orang Bugis, dan barangkali orang indonesia umumnya pasti mengalami adanya kendala dalam mempelajari cara orang aslinya berbicara, tapi namaya belajar yah... Memang tak boleh mengenal kata menyerah. kemudian kelas ke dua yaitu kelas Tick Talk yang di bimbing oleh Mr Baya yang berasal dari Surabaya. Mr Baya orangnya sangat cerdik dan banyak mengetahui idiom dalam bahasa Ingris.
Dikelas lain teman kami Tic Talk diajarkan oleh Mr. Uncle dari Bogor. Di kelas Tick Talk khusus mempelajari vocabolary dan idioms-idioms dan waktu penggunaanya dalam kata atau kalimat, sebab bahasa tidak jadi jika kita miskin perbendaharaan kata ,dengan sendirinya kelas tick talk membantu kita menguasai banyak kata dan idioms bahasa Ingris kemudian kelas speak up yang di bimbing oleh Mrs Sitha dan Mrs. El dipelajari cara meningkatkatkan kemampaun bahasa Ingris, di sini kita di ajarkan agar bisa tampil percaya diri sebab tanpa percaya diri bahasa Inggris kita takkan meningkat. "Confident is more important than knowledge."

Senin, 10 Juni 2013

Catatan Perjalanan 04 "Belajar Speaking Di kampung Inggris 2013"



Perjalanan Darat Ke Pare Kediri                                           
            Bus yang kami tumpangi tidak baru tetapi kondisinya lumayan. Dilengkapi AC sehingga perjalanan kam tidak panas, bahkan beberapa teman santri justru kedinginan karena tidak bisa mematikan pancaran hembusan angin dingin AC ke badannya


Jalan di perjalanan lengang karena sudah lewat tengah malam kami jalan. Hany tersisa beberapa kendaraan yang memang melakukan perjalanan malam. Lepas pelabuhan bus masuk jalan TOL lamgsung ke sidoarjo dan kondisi cuaca berkabut sat melalui sidoarjo, mojokerto. Ust. Misran yang duduk di depan sempat mengambil momen kami di perjalanan bus.
        
  Di daerah mojokerto sempat bus berhenti di masjid karena ada beberapa teman santri putri ingin buang air. Perjalanan saat itu berada di jalanan perkampungan, sepertinya bus mengambil jalan pintas agar cepat sampai di Pare Kediri. Benar juga, karena pernah sekali bus salah jalan saat memasuk jalan perkampungan sehingga terpaksa balik kembali ke jalur utama.
         

Kami sempat tertidur beberapa saat, dan terbangun saat mendengar bahwa kita sudah masuk pare kediri. Sempat beberapa kali pendamping sopir bus menanyakan arah perjalanan yang tepat ke arah kampung inggris kediri. Berdiskusi dengan ust. Misran yang memang sebelumnya pernah tinggal sebulan lebih di Pare Kediri, alhirnya kami sampai di Office Mr. BOB Engliss Club. Bus berhenti dan pembina ust Adi dans Ust Misran sekaligus memanggil kami untuk ke office dalam rangka pembagian jadwal program kelas dan pembagian camp. Nama kami dipanggil satu persatu untuk menerima bungkusan kecil yang berisi tas dengan gambar Mr. BOB English Club disertai jadwal, program dan kelas yang akan kami ikuti. Rupanya kami memiliki jadwal dan program yang bervariasi. Ada yang belajar 3 program pagi semua, sore semua dan ada yang kombinasi pagi dan sore.

           
Setelah itu kami meneruskan perjalanan menuju asrama kami. Bus yang kami tumpangi menyusuri jalan Brawijaya di kampung Inggris mengikuti pengelola Mr BOB yang menunjukkan jalan menuju asrama kami. Sampailah kami di asrama di jalan kenanga dan santri putri berasrama di lantai dua sebuah rumah penduduk sedangkan santri putra di kos-kosan di belakang. Selanjutnya kami memasuki kamar masing-masing bertiga tiap kamar dan jam enunjukkan pukul 05:00 WIB dan jam 07:00 kami harus mengikuti pelajaran pertama.

Catatan Perjalanan 03"Belajar Speaking Di Kampung Inggris 2013"



Begini Rasanya Naik Kapal Laut                                          

Pagi hari kami terbangun dengungan azan subuh di kapal. Bergegas kami membersihkan muka, berwudhu dan menaiki tangga naik ke dek atas bagian belakang dimana mushola kapal berada. Cuaca cukup dingin dan tiupan angin buritan kapal disertai sedikit air menerpa muka dan badan kami. Ombak yang tidak seberapa besar silih berganti menghantam buritan kapal suara laut yang baru pertama kali saya rasakan menambah suasana semakin dingin. 

Arah kiblat di mushola diatur menyerong 45O dari arah kapal sebab kapal dalam posisi mring ke arah barat daya dan tampak penuh jamaah shalat subuh. Barangkali tidak mau melewatkan momen ibadah di duasana perjalanan laut yang menggetarkan. Menggetarkan karena di dekiliking kapal yang ada hanya air, air, air dan air. Tidak na,pak kapal lainnya, daratan ataupun burung terbang. Barangkali terlalu jauh dari daratan sehingga burungpun tidak nampak.
Seusai shalat diantara kami ada yang  masih tidur karena kelelahan dan ada pula yang berjalan menyusuri kapal untuk melihat keindahan di atas kapal. Ombak yang begitu besar membuat kepala kami terasa sakit. Bagi sebagian kecil dari kami yang pernah naik kapal laut dikatakan ombaknya kecil dan tenag tetapi bagi kami yang belum terbiasa goyangan kceil akibat ombak cukup membuat kami limbung dan pusing. Sempat kaget juga dalam perjalanan awal ibu pembina kami sakit, dan bahkan sempat mual mual. Tapi kami berusaha untuk memijat dan mengurutnya hingga rasa pusing yang diderita pun bisa hilang. Sarapan pagi kami masih menghabiskan bekal dari enrekang yang masih dalam kondisi bagus. 

Dan saat makan siang sebagian masih makan bekal dan sebagian mulai menyiran mie dari mie gelas dengan beragam merk dan rasa. Bahkan sebagian dari kami telah mengambil jatah makan dari kamapal dengan nasi, sayur dan ikan sepotong yang kemudian ditambah sambal goreng tahu, tempe untuk menambah citarasanya. Tak berapa lama kemudian seorang penjual rujak datang untuk menjajakan barang dagangannya karena tergiur dengan rujak itu kami pun membelinya dan tak peduli berapa pun harganya, karena kami membeli  banyak, akhirnya kami pun mendapatkan 1  gratisan Rujak.
Selama hampir sehari itu pekerjaan kami hanya tertidur dan bangun saat waktu makan tiba sampai pada pukul 16.00. Kami bergegas untuk membersihkan badan yang begitu penuh dengan keringat alias mandi sore. Dan kami pun sempat membeli es lilin. Pada awalnya kami mengira bahwa harga es itu hanya Rp.500 tetapi dugaan kami itu salah bahkan es lilin itu seharga Rp 2.000/ biji. Yah mau tak mau kami pun harus tetap membayarnya kami sudah mengambilnya dan memankanya. Namun itu juga meruapakan pelajaran bagi kami agar sebelum membeli makanan sebaiknya harganya ditanyakan dulu dengan penjualnya agar tidak timbul rasa penyesalan dibelakang
       
Di sore hari kami pun menghilangkan rasa jenuh dengan berjalan jalan di atas kapal untuk melihat keindahan laut di atas kapal. Dan berfoto foto dengan teman teman dan pembina, kami menyempatkan untuk berfoto dengan seorang kakak yang ternyata akan pergi dengan tujuan yang sama dengan kami tetapi beda study meraka kursus bahasa mandarin sedangkan kami language english. Saking asyiknya berjalan jalan dan berfoto kami tak menyadari bahwa waktu untuk mengambil makanan pun telah habis, kami sempat menyesal karena kehilangan kesempatan untuk mengambil makanan tapi semua itu telah terbayarkan dengan keindahan laut yang telah kami saksikan. 

Sampai akhirnya kami pun memutuskan untuk melaksanakan ibadah shalat di masjid secara berjamaah. Setelah shalat kami pun pulang ke tempat kami dan mengambil pop mie untuk kemudian di siram dan  digunakan makan malam bersama teman teman. Tak terasa  malam ini adalah malam terakhir kami di atas kapal sebab pada pukul 01.00 nanti kami sudah sampai di pelabuhan Tanjung Perak. Kesempatan inipun kam manfaatkan dengan berjalan-jalan di buritan dan di atas kapal untuk berfoto ria dengan teman-teman dan guru pembina kami. Barangkali ust adi sudah terbiasa naik kapal laut sehingga tidak tertarik jalan-jalan terus dan berfoto di kapal. Bagi kami inilah pengalaman pertama kali naik kapal yang begitu besar bersama ribuan orang lain, yaa... KM Lambelu.

Oh, yaa..untuk urusan mandi kami tidak repot sebab toilet putra berada di samping ruang yang khusus ditempati santri putri. Tempat santri putri memang spesial sebab dalam satu ruang tersebut hany ditempat santri putri dari daruil Falah yang tidak bercampur dengan penumpang lain. Sedangkan tempat putra harus melewati satu pintu bertetangga dengan ruang putri yang bercampur dengan penumpang lainnya. Toilet Putra dan Putri saling berhadapan pintu masuknya. Bagi kami santri putra kadangkala hal ni yang membuat kami malu dan kikuk kalau mau mandi sebab harus melalui ruangan putri. Maluuu..deeh. Biasa kami mengajak teman kalau ada keperluan atau hajat yang menghariuskan kami ke toilet. Belum pede broo..tetapi ada juga satu dua teman kami yang begitu pedenya lalu lalang melalui santri putri, caper kali..
Lain lagi cerita Ust Adi yang tidak perbah mandi di toilet  kelas ekonomi. Kalau mau mandi cukup bawa tas plastik isi perlengkapan dan pakaian bersih dilipat sekan-akan membawa barang penting lantas ust adi pergi naik ke dec 5 untuk mandi di ruang kelas. Ust. Adi cerita bahwa kamar mandi dikelas terjaga bersih dan tidak bau smeentara toilet kelas ekonomi kurang begitu terawat dan bau. Tetapi kam kurang berani mencobanya sebab takut kalau tertangkap.
Kami pun menunggu lagi hingga beberapa jam untuk sampai di pelabuhan. Sambil menunggu kami pun melakukan beres beres barang dan bercrita sambil bercanda. Tapi ada juga diantara kami yang tertidur karena beranggapan bahwa dengan tidur maka waktu untuk  menunggu semakin tak terasa. Yah ini adalah kedua kalinya kami menunggu tapi menunggu namun kali ini berbeda dengan menunggu pertama, sebab kami menunggu diatas kapal sambil baring dengan tidak menggunakan alas tikar lagi tetapi berbaring di atas matress.
Sebagian besar dari kami tertidur, dan kami terbangun saat ustadz adi membangunkan dan jam menunjukkan pukul 12.00 malam. Selanjutnya kami bersiap-siap, cuci muka merapikan sebagian barang yang belum dikemasi dan saat informasi dari kapal mengumumkan kapal merapat 30 menit lagi, kami bersama-sama beriringan meninggalkan dec 2 kapal untuk naik ke dek 5 mendekati tangga penurunan penumpang.

Dengan tetap memeprtahankan kekompakan kami menempel di dinding kapal berbaris sambil memanggul tas rangsel masing-masing. Di depan, ust adi memimpin rombongan, dibantu Akram, Arifin, Makbul selanjutnay deretan kelompok santri putri didampingi ust andina dan disambung oleh rombongan pelindung putra di pimpin ust Misran di belakang.

Indah pemandangan malam pelabuhan tanjung perak surabaya, akhirnya kami akan menginjakkan kaki di daratan pulau jawa. Lebih luas rasanya cakrawal dunia yang kami lihat, selama ini kami hanya terpaku di seputar bumi massenrempulu tercinta, sekarang kami keluar kandang untuk mengejar pengalaman dan pengetahuan demi masa depan. Dengan tegas petugas ABK khusus di pintu penurunan menjaga, kemudian begitu tangga kapal menapak di pantai pelabuhan nampak petugas pelabuhan dan ABK pengganti menaiki duluan ke atas. Kami menepi untuk memberi jalan bagi mereka. Dan selanjutnay kami satu persatu menuruni anak tangga satu persatu dengan hati-hati. Anak tangga kapal terbuat dari baja sehingga kami ekstra hati-hati menapakinya.

Begitu menginjakkan kaki di pelabuhan, kami tetap mempertahan kan posisi barisan dua dua. Rombongan kami gampang dikenali sebab kami dinstruksikan untuk memakai jas pengurus OSDF berwarna hitam dengan logo darul falah di dada kanan. Sekitar  300 meter kami masih harus berjalan keluar dari pelabuhan menuju ke Bus Pariwisata Indosentosa berwarana biru yang menunggu kami sejak jam 10 malam. Kami masuk ke Bus diatur dimana Ust Adi, Ust Misran dans Ismail duduk di depan berdekatan dengan Sopir dan Pendamping Sopir yang bernama Pak Jumadi. Santri Putri mengisi bagian depan tengah dan santri laki-laki memenuhi ruang di belakang.

Minggu, 09 Juni 2013

Catatan Perjalanan 02 "Belajar Speaking Di Kampung Inggris 2013"



Menunggu KM Lambelu (putri)

Tepat pada pukul 04.30 kami tiba di Pelabuhan Makassar. Pada saat tiba di pelabuhan kami mengira bahwa KM LAMBELU akan tiba pada pukul 06.00 ternyata tidak seperti yang dibayangkan kami harus menuunggu kedatangan KM LAMBELU yang begitu lama hingga mencapai pukul 12.00. pada saat menunggu kami sangat merasa lelah ditambah lagi dengan keadaan cuaca yang tidak mendukung karena hujan yang turun begitu deras dan membuat ombak semakin naik tetapi, pada saat itu kami merasakan kenikmatan bersama teman teman yang takkan terulang kedua kalinya lagi. 


Menunggu teralu lama di pelabuhan membuat kami merasa kelelahan akhirnya kami pun tertidur dengan menggunakan alas tikar yang dibeli dengan harga 5.000/lembarnya. Meskipun demikian kami sadar bahwa kelelahan itu akan hilang dangan kesabaran dan keikhlasan. Sebagaimana pepatah yang mengatakan MAN ZHABARA ZHAFIRA Barang Siapa Yang Bersabar Maka Beruntunglah Ia.

Lain lain pengalaman ust Misran sambil menunggu kedatangan kapal sempat berbincang ringan dengan aktivis dakwah yang berasal dari Yordania yang hanya bisa dengan bahasa Arab. Berhubung ust Misran terampil dalam bahasa Arab jadinya komunikasi nyambung.
Tak terasa setelah jenuh menunggu akhirnya  KM LAMBELU pun tiba di pelabuhan. Perasaan kami pun berubah menjadi bahagia karena sebentar lagi kami akan menaiki kapal bersama teman teman. Hujan yang deras tak mengurangi rasa bahagia kami yang telah lama menunggu kedatangan kapal tersebut. Akhirnya tepat pada pukul 12.oo kami pun manaiki KM LAMBELU. Dengan penuh hati hati kami berjalan dengan baris dua menaiki tangga yang basah karena hujan dan terus berjalan memasuki kapal hingga mencari tempat yang sesuai dengan tiket yang kami miliki. Setelah kami mendapatkan tempat yang pas akhirnya kami pun beristirahat. Malam itu adalah pertama kalinya kami tidur di atas kapal bersama teman dan pembina. 

Tak terasa akhirnya jam telah menunjukkan pukul 06.00. Diantara kami ada yang  masih tidur karena kelelahan dan ada pula yang berjalan menyusuri kapal untuk melihat keindahan di atas kapal. Ombak yang begitu besar membuat kepala kami terasa sakit. Saat itu kami hendak merasa kaget sebab ibu pembina kami sakit, dan bahkan sempat mual mual. Tapi kami dari santri putri berusaha untuk memijat dan mengurutnya hingga rasa pusing yang diderita pun bisa hilang. Kini waktu menunjukan makan siang, kami tak menyadari bahwa ternyata bekal yang kami bawa hampir habis sehingga kami pun, memutuskan untuk menyiram pop mie. Tak berapa lama kemudian seorang penjual rujak datang untuk menjajakan barang dagangannya karena tergiur dengan rujak itu kami pun membelinya dan tak peduli berapa pun harganya, karena kami membeli  banyak, akhirnya kami pun mendapatkan 1  gratisan Rujak.
Selama hampir sehari itu pekerjaan kami hanya tertidur dan bangun saat waktu makan tiba sampai pada pukul 16.00. Kecuali santri uyang mendapatkan giliran membuat catatan harian perjalanan ke kampung inggris harus berduskusi dan memeras otak merangkai kata menjadi kalimat. Selanjutnya kami bergegas untuk membersihkan badan yang begitu penuh dengan keringat alias mandi sore. Dan kami pun sempat membeli es lilin. Pada awalnya kami mengira bahwa harga es itu hanya Rp.500 tetapi dugaan kami itu salah bahkan es lilin itu seharga Rp 2.000/ biji. Yah mau tak mau kami pun harus tetap membayarnya kami sudah mengambilnya dan memankanya. Namun itu juga meruapakan pelajaran bagi kami agar sebelum membeli makanan sebaiknya harganya ditanyakan dulu dengan penjualnya agar tidak timbul rasa penyesalan dibelakang
Di sore hari kami pun menghilangkan rasa jenuh dengan berjalan jalan di atas kapal untuk melihat keindahan laut di atas kapal. Dan berfoto foto dengan teman teman dan pembina, kami menyempatkan untuk berfoto dengan seorang kakak yang ternyata akan pergi dengan tujuan yang sama dengan kami tetapi beda study meraka kursus bahasa mandarin sedangkan kami language english. Saking asyiknya berjalan jalan dan berfoto kami tak menyadari bahwa waktu untuk mengambil makanan pun telah habis, kami sempat menyesal karena kehilangan kesempatan untuk mengambil makanan tapi semua itu telah terbayarkan dengan keindahan laut yang telah kami saksikan.
Sampai akhirnya kami pun memutuskan untuk malaksanakan ibadah shalat di masjid secara berjamaah. Setelah shalat kami pun pulang ke tempat kami dan mengambil pop mie untuk kemudian di siram dan  digunakan makan malam bersama teman teman. Tak terasa  malam ini adalah malam terakhir kami di atas kapal sebab pada pukul 01.00 nanti kami sudah sampai di pelabuhan Tanjung Perak. Kami pun menunggu lagi hingga beberapa jam untuk sampai di pelabuhan. Sambil menunggu kami pun melakukan beres beres barang dan bercrita sambil bercanda. Tapi ada juga diantara kami yang tertidur karena beranggapan bahwa dengan tidur maka waktu untuk  menunggu semakin tak terasa. Yah ini adalah kedua kalinya kami menunggu tapi menunggu namun kali ini berbeda dengan menunggu pertama, sebab kami menunggu diatas kapal sambil baring dengan tidak menggunakan alas tikar lagi tetapi berbaring di atas matress.