TERIMA KASIH KUNJUNGAN ANDA DI WEBSITE PONDOK PESANTREN MODERN DARUL FALAH ENREKANG >>>> THANKS FOR YOUR VISITING ON DARUL FALAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL WEBSITE

Minggu, 19 Juli 2009

ISRA' MI'RAJ DAN MISI APOLLO XI

Isra dan Mi’raj tahun 1430 H, akan jatuh pada 20 Juli 2009; pas 40 tahun kembalinya manusia dari misi Apollo 11 ke Bulan (yg masih rame dibahas). Isra’ Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad SAW mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima waktu sehari semalam.

Terlepas dari pro-kontra pendaratan Neil dan Aldrin di Bulan, bagi kita yang pingin merasakan misi Apollo 11, silahkan berkunjung ke Apollo 11 on the Internet berikut ini:

Klik untuk misi Apollo 11 secara online

Klik untuk misi Apollo 11 secara online

Misi Apollo 11 hanya sampai di permukaan Bulan, itu saja hanya satu mare yakni mare Tranquilitatis, belum ke mare lain yang sangat banyak di sana. Sementara Isra dan Mi’raj, menjelajah seluruh alam semesta tanpa terkecuali.

Isra Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 11 kenabian. Artinya 11 tahun setelah Muhammad diangkat menjadi seorang Rasul. Jika Muhammad menjadi Nabi pada usia 40 tahun, berarti peristiwa Isra’ Mi’raj itu terjadi pada saat Muhammad berusia kira-kira 51 tahun.

Pada peristiwa Isra Mi’raj dapat dikatakan terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW sebagai hamba-Nya diperjalankan oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa dengan menaiki buraq.

Bila kita sefaham dgn pola Imam Al-Asy’ri (Allohummarhamhu), maka model pemahaman peristiwa Isra’ wal Mi’raj yg selama ini kita dengar adalah seperti yang selama ini ada di masyarakat kita umumnya. Rasul SAW Isra’ dan Mi’raj, melalui jasadnya tanpa ditafsirkan macam2.

Lain lagi, bila kita mengambil model berfikirnya Wasil bin Ata’; maka pendekatan rasio akan mendominasi pemahaman kita akan peristiwa yang sangat monumental dalam Islam ini. Perjalan Isra’ dan Mi’raj hanyalah bisa kalau Rasul SAW melalui Ruh, atau alih dimensi dulu.

Sesuatu yang pasti bahwa peristiwa Isra wal Mi’raj benar2 ada. Secara naqli, sumbernya jelas al-Qur’an surat al-Isra dan surat Al-Najm. hadits2 Rasul SAW juga banyak, meski yang beredar di tengah2 masyarakat lebih banyak yg isro’iliyat alias dibumbu2i.

TAFSIR – SAINS ISRA MI’RAJ:

Surat Al-Isra’ ayat ke-1 adalah sebagai berikut:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا

إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya:

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya847 agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1. Subhana = diartikan Maha Suci. Tetapi yg pas bisa kita pakai arti Maha Penggerak atau Maha Dinamis. Subhana bisa juga berasal dari kata ‘sabaha‘ artinya berenang. Mashdar lainnya adalah Tasbih, yang berarti gerak yang dinamis. Hakekat dari seluruh materi di alam semesta ini adalah bergerak, ber-rotasi dan ber-revolusi. Salah tiga dari materi alam semesta adalah Matahari, Bumi dan Rembulan. Rembulan atau Bulan ber-rotasi dan ber-revolusi kepada Bumi. Bumi ber-rotasi dan ber-revolusi kepada Matahari. Matahari ber-rotasi dan ber-revolusi kepada pusat Bimasakti. Dan begitu seterusnya…

Dinamika Makhluk Alloh

Dinamika Makhluk Alloh

Jadi peristiwa Isra’ wal Mi’raj adalah fenomena pergerakan dan sangat dinamis, bukan sekedar aktifitas statis.

2. Asra = memperjalankan. Kata ini bentuk transitif (muta’addiy) dari kata saraa = berjalan. Di sini jelas bahwa Alloh Yang Maha Dinamis yang menentukan gerak dan diamnya, atau berjalan dan berhentinya hamba-Nya yakni Rasulullah SAW.

Jadi peristiwa Isr’a wal Mi’raj merupakan kehendak aktif Alloh SWT.

Jauhnya perjalanan?

Secara manusiawi…maka jarak tempuh Isra’ adalah : Mekkah – Palestina, sekitar 1.200 km:

Mekkah - Palestina

Mekkah - Palestina

Selanjutnya, perjalanan Mi’raj seperti dijelaskan dalam surat An-Najm yang terbagi dalam dua tahap:

tahap 1: Gelombang ke Partikel

Ayat 1-11 surat An-Najm, menjelaskan perihal transfer dimensi dari Jibril kepada Rasululloh SAW yakni transfer dimensi cahaya kepada dimensi suara.

tahap 2: Partikel ke Geombang

Selanjutnya ayat ke 12 – 17 surat An-Najm, adalah menjabarkan praktikum Rasululloh SAW untuk melakukan transfer balik dari dimensi suara atau partikel menuju ke dimensi cahaya atau ‘gelombang elektromagnetik’.

Dan perjalanan saat itu tidak mengenal lagi hukum fisika. Dimensi waktu telah terlampuai. Jangkauan Rasululloh SAW seperti dikupas Pak Agus Musthofa dalam buku2nya, pandangan Rasululloh mampu mencakup semua dimensi di bawah layer malaikat.

Kalau Mi’raj, maka secara masnusiawi Rasul SAW akan lepas dari Bumi. Dan lebar Bumi sekitar 12.700 km:

Diameter Bumi

Diameter Bumi

Lalu, kita manusia akan membayangkan, Rasul SAW lepas dari Tata Surya kita. Dan lebarnya 9 milyar km.

Lebar Tata Surya

Lebar Tata Surya

Berikutnya lepas Tata Surya masih harus lepas dari Galaksi kita yang panjangnya:

bimasakti_pakarfisika

Selengkapnya Tour de universe ada di [ Cosmic Distance Scales ]

3. ‘Abdihi = hamba-Nya. Hamba adalah lemah, hamba adalah tidak berdaya. Di sini jelas, bahwa isra’ wal Mi’raj itu bukan kemauan Rasulullah SAW, karena beliau sebagai hamba yang hanya bergantung atas kehendak Alloh SWT dalam melakukan perjalannya.

Jadi dalam Isr’a wal Mi’raj, Rasululloh SAW tidak berjalan sendiri, tetapi di’bantu’ Alloh dalam melakukan perjalanan itu.

4. Lailan = Malam hari. Malam adalah simbol kebalikan dari siang. Dua istilah yang sangat erat dengan konsep waktu. Mengapa harus malam.?

Malam memiliki keheningan, malam menyibakkan kegelapan, yang merupakan arah dari pandangan mata yang tidak pernah akan berujung. Dan perjalanan Isra’ wal Mi’raj adalah perjalanan Rasul SAW yang tidak mampu dijejaki ujung finalnya. Alam semesta nan luas …

5. Masjidil Haram-Masjidil Aqsha = Dua starting point yang diberkahi. Dua lokasi yang dipilih Alloh dengan titik koordinat yang terpisah antara batas utara pergerakan tahunan Matahari. Dua lokasi sebagai kiblat pertama dan terakhir. Dan inilah tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya. Kalau kita mau berfikir.

Hikmah yg paling utama,

mari kita jaga sholat yang lima waktu, lebih2 sholat shubuh; kalau bisa jamaah di masjid yaaaa…

Copy File From : http://pakarfisika.wordpress.com

Link2 terkait:

Tulisan lama seputar Isra’ wal Mi’raj

Isra Mi’raj dan Hakekat Sholat

Hikmah Isra’ Mi’raj

Pelajaran Isra Mi’raj

Isra’ Mi’raj Einstein dan Kebenaran Wahyu Ilahi

Alloh a’lamu…

Selasa, 14 Juli 2009

PORSEKA II Tahun 2009

Pekan Olahraga Seni Dakwah Dan Pramuka (PORSEKA) Tahun 2009 di Pondok Pesantren Modern Darul Falah Enrekang InsyaAllah akan berlangsung mulai Hari Selasa 14 Juli 2009 sampai dengan 20 Juli 2009. Calon santri yang telah lulus seleksi dan mendaftar ulang sebelum memasuki Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diharuskan terlebih dahulu mengikuti PORSEKA.
PORSEKA bertujuan untuk mengenalkan berbagai aktivitas pesantren, utamanya bagi santri baru dan juga sebagai pekan perkenalan, karena para santri pada saat inilah mulai dikenalkan tentang sejarah dan latar belakang pendirian pesantren, visi dan misi pesantren. Porseka yang merupakan agenda pesantren setiap awal tahun pelajaran juga bertujuan untuk menanamkan kebanggaan pada diri santri terhadap almamaternya dan untuk mencari bakat-bakat baru yang pilih tanding serta tangguh dalam bidang-bidang olahraga, seni, ilmiyah serta keterampilan pramuka, dengan selalu menebarkan semangat siap menang juga siap kalah.
Kegiatan porseka meliputi kegiatan indoor ( materi Khutbatul Arsy, Tata Tertib dan Kedisiplinan, Akhlak Santri (Birrul Walidain), Kepesantrenan, Ibadah, Organisasi Santri, Ekstrakurikuler, dll) sedangkan materi outdoor meliputi pengenalan kampus, lokasi dan fungsi gedung serta kegiatan outbond/hacking ke gunung sekitar pondok. Kegiatan lain dalam porseka adalah lomba berbagai cabang olah raga, cabang seni ( kaligrafi, puisi, dll) dan dakwah( adzan, pidato bahasa arab, inggris, tahfidz, tilawah, dll).
PORSEKA II secara resmi telah dibuka dan direncanakan untuk ditutup pada tanggal 20 Juli 2009 ba’da Ashar dirangkaikan ceramah Isra’ Mi’raj dan pembagian hadiah serta nonton bareng laga Indonesian AllStar dan MU.. Seluruh rangkaian acara semuanya diakhiri dengan pemberian penghargaan serta hadiah bagi para pemenang lomba dalam pagelaran Panggung Gembira (PG) Porseka. Para santri nantinya dipersilahkan untuk tampil di atas panggung menunjukkan kemampuannya menghibur para hadirin di panggung auditorium. Dengan penampilan puisi, qasidah, pidato arab & inggris, lawak maupun menyanyi pada sela-sela pembagian hadiah.
Selamat bertanding, berkompetisi secara sehat, fair, sportif, bertandinglah dengan gembira !!! Selamat tinggal di Pondok para santri baru, semoga betah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat !

Kamis, 09 Juli 2009

DUNIA SANTRI

"Saya heran," kata Kyai Wahid ketika menyambut acara peluncuran website Akbar Tandjung, bulan lalu, "Kenapa setiap orang berpidato selalu menyatakan: 'Mari kita panjatkan syukur'...." Hadirin terdiam karena tidak mengerti ke mana arah ucapan tersebut. Dan struktur "psikologi massa" semacam inilah yang menjadi "makanan" Kiai Wahid. Sebagaimana biasanya, dengan tangkas ia menjawab teka-teki itu: "Memangnya (si) Syukur tidak bisa panjat sendiri?"

Mengembangkan tradisi kejenakaan yang cerdas, dalam arti mementaskan teka-teki dengan jawaban mengejutkan, merupakan tipikal kaum pesantren. Almarhum Pak Ud atau Jusuf Hasyim, paman Abdurrahman Wahid dan pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, berkisah tentang zaman revolusi. Seorang santri yang menjadi pejuang telah dibekali dengan fatwa: wajib maju menghadang musuh. Sebaliknya, setiap langkah mundur hukumnya haram.

Persoalannya, sang santri tiba-tiba harus berhadapan dengan sebuah tank Belanda. "Apa yang harus dilakukan?" tanya Pak Ud. Semua paham, betapa dilematis posisi pejuang santri tersebut secara fisik maupun religius. Maju berarti mengantar nyawa, dan mundur terkena sanksi agama. Tapi tak seorang pun bisa menjawab tantangan itu dengan tepat. Dengan kalem, Pak Ud menjawab sendiri: sang santri harus memiringkan posisi badannya. Dengan posisi miring, ia tak perlu kehilangan nyawa dan sekaligus tidak haram.

Ahli budaya dan kosmologi Jawa dari Cornell University, Benedict Anderson, pernah terpesona oleh teka-teki cerdas kaum santri Jawa ini. Dalam karyanya, Language and Power: Exploring Political Culture in Indonesia, ia tertarik pada teka-teki longan (kolong). Dalam konteks ini, kaum santri memperdebatkan konsep ada dan tiada dengan bertanya apakah longan itu betul-betul riil? Longan sebuah meja atau ranjang dengan mudah bisa diidentifikasikan. Tapi, bagaimana jika meja dan ranjang itu dipindahkan? Apakah posisi longan meja atau ranjang tersebut tetap ada?

Bermain logika dengan teka-teki cerdas dan jenaka ini tumbuh dalam keguyuban dunia pesantren. Tradisi itu berkembang karena struktur ritme kehidupan dunia santri ini bersifat self-sustain. Sifat ini bukan saja ditandai oleh kurang bergantungnya komunitas santri dalam ekonomi, budaya, dan intelektual pada aktor-aktor eksternal. Melainkan juga oleh berkembangnya mental qanaah (menerima apa adanya yang diberikan Tuhan) di kalangan mereka. Dalam ritme kehidupan yang berjalan secara teratur, tanpa tergesa-gesa, inilah gagasan-gagasan teka-teki cerdas muncul --bukan saja untuk mengasah otak, juga untuk memberi makna terhadap kehidupan itu sendiri.

Sumber : Gatra, 2008

HASIL QUICK COUNT PILPRES LSI, 8 JULI 2009

Lembaga Survei Indonesia (LSI) – Trans Corp telah mengakhiri penghitungan cepat terhadap perolehan suara dalam Pemilu Presiden 2009-2014 dengan sampel 2.116 TPS yang tersebar di setiap Propinsi di seluruh Indonesia. Sampel TPS dipilih dengan menggunakan metode Kombinasi Stratified-Cluster Random Sampling.

Hasil akhir perhitungan cepat menunjukkan bahwa pasangan SBY-Boediono mendapat suara terbanyak sebesar 60.82%, dan secara Statistik unggul signifikan dari pasangan Mega-Prabowo (26.57%) dan JK-Win (12.61%).

Download Hasil Selengkapnya :
Rilis QC Pilpres 8 Juli 2009 OK.pdf