TERIMA KASIH KUNJUNGAN ANDA DI WEBSITE PONDOK PESANTREN MODERN DARUL FALAH ENREKANG >>>> THANKS FOR YOUR VISITING ON DARUL FALAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL WEBSITE

Sabtu, 08 Juni 2013

Catatan Perjalanan 01 "Belajar Speaking Di Kampung Inggris 2013"



Tiga Elang Hitam
          Jam 08.30 kami berkumpul di lapangan basket untuk mendengar pengarahan dari Ketua PH Yayasan Pendidikan Islam Enrekang sekaligus melepas keberangkatan rombongan yang berangkat ke kediri. Setelah itu kami menyalami semua guru dan staf yang ada di lingkungan sekolah pada saat itu untuk meminta doa restu semoga perjalanan kami lancar dan selamat sampai tujuan dan kepulangan kembali serta tercapai tujuan diadakan kegiatan ini.
          Bergeser mundur dari jam 08.00 WITA seperti rencana awal, tepat pada jam 09.00 WITA tiga mobil sudah siap di halaman pesantren. Ketiganya punya tongkrongan keren habis dan dingin beku dan tampilan ketiganya sangat kompak, yaitu warna serba hitam polos, bahkan plat nomornya sisa tersisa angka dan abjad kode daerah saja yang berwarna putih. Tidak ada variasi stiker di bodinya, hanya ada sketsa kecil ceceran darah di sudut dashboard belakang mobil pertama, dan di mobil yang kedua hanya ada tambahan tulisan ‘dilema’ diatas trademark kijangnya. Sedangkan di mobil ketiga tidak ada satupun tulisan yang menjadikannya semakin dingin beku. Tampak tiga anak muda seusia kakak kami dengan gaya anak jago ngebut seperti di ‘The Fast and Furious’ mendampingi tiga elang hitam.
          Sebagaimana hasil briefing, mobil pertama di isi oleh kelas 3 MTs yang terdiri 8 santri putri, di dampingi  oleh Ustadz Misran dengan asistennya Ismail. Mobil kedua diisi santri putri sma dengan pendamping ibu Andi Hamsina dan mobil ke 3 di isi oleh ‘tim bodyguard’ karena terdiri atas santri putra smp dan sma ditemani pimpinan rombongan kegiatan ini, pak Adi Warsito.
Awal perjalanan mobil pertama dan kedua berangkat duluan dan menunggu di Malino, sedangkan mobil ketiga transit di Riso untuk sarapan dan kami pun merasa iri melihat rombongan perempuan yang telah pergi tampa hambatan, saat mobil berangkat tiba-tiba mobil singgah lagi di baba untuk mengganti ban, tapi ternyata ini berlangsung lumayan lama. Setelah itu, kami pun berangkat dan harus singgah di Baba untuk menjemput Arifin yang katanya sudah menunggu sejak jam 07.00 pagi !
Dengan kecepatan tinggi kendaraan dipacu dan tidak lama kami sampai di Karrang bertemu dengan 2 mobil lain yang menunggu dan kamipun berangkat beriringan. Lampu tanda rombongan di ketiga mobil dinyalakan bagaikan kedipan mata elang yang berpacu dengan waktu bergegas mengantar kami mencari ilmu. Zigzag bergantian sekaligus memposisikan mobil di jalan terbaik dan sesekali berubah urutan.

Sabar Disayang Tuhan
Untuk menghindari rasa jenuh , kami bercerita  satu sama lain sambil mendengarkan  variasi musik yang didentumkan sound system mobil. Remix, Pop, dan Rap dengan suara menggelegar menyubit dan menarik mesra telinga dan perasaan sehingga perjalanan dapat kami nikmati. Saat adzan dhuhur, mobil rombongan berhenti untuk menunaikan kewajiban sholat dhuhur sekalian jama’ qashar di masjid di daerah Barru.
          Setelah sholat kami pun melanjutkan perjalanan untuk singgah ditepi pantai dekat Masjid An Nur untuk istirahat sejenak sambil makan. Peserta Putri dan Ibu Andi Hamsina dengan sigap mempersiapkan makanan dan setelah semuanya siap kami pun makan bersama di tanggul bibir pantai. Ada yang makan duduk di kursi beton, ada yang dikursi kayu dan beberapa teman makan jongkok di tanggul. Dengan menu yang sangat bervariasi dengan lauk ayam, sambal goreng tempe, sambal tomat, dan buras sambil bercengkerama dan melihat pemandangan sekitar kami makan dengan lahapnya.
“Plung ..”terdengar bunyi benda jatuh di air dan tersebar gelombang riak air kecil. Semula kami mengira ada batu yang jatuh di air, belakangan cerita yang ada adalah salah satu handphone salah satu teman kami jatuh di air. Rupanya Miftahul Akbar yang menyimpan handphone di kantong celana depannya yang mempunyai ukuran mulut kantong besar dengan posisi duduk jongkok tiba-tiba handphonenya meluncur keluar dan jatuh di air. Handphonennya dikhlaskan...karena tidak mungkin tertolong lagi. Sebagai teman saya berbangga kepada Miftah karena dia tidak lama larut dalam kesedihan  dan dalam melanjutkan perjalanan seolah tidak ada yang hilang dalam dirinya...tetap ceria dan gembira.
Dan sesudah itu kami melanjutkan perjalanan kembali dengan kecepatan tinggi. Mobil berzig zag di jalanan beton yang lebar. Jalanan trans Sulawesi yang dikebut pengerjaannya terdiri atas 4 lajur memancing ketiga elang hitam terbang meliuk-liuk mengikuti kelonya jalanan dengan kecepatan sektar 100 km/jam labih. Tanpa terasa kami sudah di Pangkep setelah perjalanan panjang di Kabupaten Barru. Karena ada sesuatu yang lain kami lihat pada teman Sahid Alfian langsung kami minta sopir menghentikan mobil...dan sesaat Alfian meluncur keluar muntahannya. Sejak awal perjalanan ada satu teman kami yang agak menahan diri bicara dalam perjalanan karena kadangkala dia dalam mabuk perjalanan.
Kami langsung melanjutkan perjalanan melalui jalan TOL untuk langsung ke pelabuhan. Sesudah melalui pemeriksaan di gerbang masuk Port Of Makassar kami menurunkan barang perbekalan dan rangsel masing-masing. Bau busuk sangat menyengat tercium di Pelabuhan sehingga kami bergegas memakai rangsel pergi untuk istirahat sambil menunggu di Kantor Pemberangkatan sambil menunggu KM Lambelu sandar. Yaa..sabaaaar, Karena Orang Sabar Disayang Tuhan.

Tidak ada komentar: